ruangselebriti.blogspot.com - Jakarta meraih tiga penghargaan dunia di ajang The World Halal Travel Award 2015 memang membanggakan. Tetapi agar semua itu tak berhenti sebatas apresiasi dan mampu mendongkrak pariwisata nasional, pemerintah beserta segenap masyarakat perlu segera mewujudkan konsep wisata halal menjadi realitas yang terwujud dalam dunia parawisata Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan pengamat ekonomi dan marketing dari Universitas Padjadjaran Bandung, Popy Rufaidah, kepada wartawan, Rabu (21/10/2015) malam. Menurut Popy, yang harus segera disadari, kemenangan gemilang itu memberi peluang dan tantangan tersendiri bagi Indonesia.
"Dengan branding Wonderful Indonesia selama ini, prestasi tersebut menjadi daya tarik tambahan bagi segmen wisatawan Muslim manca negara," kata Popy.
Namun direktur Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis UNPAD itu mewanti-wanti, pemerintah pun tak hanya harus segera menyosialisasikan konsep wisata halal secara teknis dalam wujud panduan, tetapi segera mengimplementasikannya dalam realitas keseharian.
Selama ini, Popy, tentu telah ada kriteria sumber daya pariwisata halal, sumber daya alam halal, fasilitas hiburan halal, fasilitas olahraga dan rekreasi yang halal, dan berbagai standardisasi lainnya. Popy juga meyakini, konsepsi pariwisata berbasis halal yang telah ada itu tentu mendasarkan kriteria-kriterianya atas arahan lembaga kredibel, misalnya Majelis Ulama Indonesia (MUI). Masalahnya, berbagai hal yang sebenarnya akan membantu semua unsur kepentingan dunia pariwisata untuk mempromosikan wisata halal Indonesia tersebut belum banyak dirasakan publik.
"Perlu sosialisasi yang lebih massif dan terarah, yang juga memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata, termasuk seluruh warga," kata Popy.
Tantangan lainnya, kata peraih PhD dalam manajemen pemasaran itu, adalah membangun branding pariwisata Wonderful Indonesia pada benak pasar pariwisata halal, melalui value creation yang sesuai kebutuhan segmen pasar.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai diraihnya tiga penghargaan World Halal Travel Awards 2015 itu sebagai prestasi yang membanggakan. Prestasi tersebut, kata Arief, akan memperkuat posisi Indonesia, khususnya Lombok dan Sofyan Hotel Betawi, sebagai destinasi pariwisata halal dan hotel halal kelas dunia.
Arief juga menilai, prestasi itu sekaligus menunjukkan usaha Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui pencitraan, promosi, dan penjualan (branding, advertising, and selling atau BAS) berjalan sesuai rencana. "Momen penghargaan ini menjadi prestasi tingkat dunia yang membanggakan dan dapat menjadi pintu pengembangan pariwisata halal," kata Arief.
"Dengan menjadi juara di World Halal Travel Awards, kita punya amunisi baru untuk bahan promosi," kata Arief.
Sementara itu, penggagas dan kreator pariwisata halal Indonesia, Sapta Nirwandar, menilai potensi pariwisata halal Indonesia terlampau besar untuk dibiarkan tanpa pengembangan. "Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama pariwisata halal di dunia, karena potensi yang kita miliki pun begitu besar, " kata Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata tersebut.
Modal untuk menjadi pemain utama pariwisata halal dunia itu, kata Sapta, antara lain karena Indonesia memiliki potensi alam dan budaya yang indah, kaya dan beragam. "Belum lagi kita pun memiliki sekian banyak budaya dan peninggalan Islam, yang relevan dengan pariwisata halal," kata dia.
(inilah.com)
0 Response to "Potensi Pariwisata Halal Indonesia Sangat Besar"
Post a Comment