Kabut Asap di Riau Mulai Menipis, Anak-Anak Mulai Kembali Sekolah

ruangselebriti.blogspot.com - Kabut asap di Riau akhirnya mulai menipis. Setelah lebih sebulan aktivitas pendidikan di Riau lumpuh akibat asap pekat, hari ini kegiatan pendidikan mulai aktif lagi. Sekolah masuk kembali setelah asap menipis.
Cuaca di Pekanbaru hari ini, Sabtu tanggal 10 Oktober 2015 tampak cerah. Bila merujuk pada keputusan Dinas Pendidikan Nasional Riau dan Pekanbaru, mestinya hari ini masih libur. Karena sebelumnya ada keputusan sekolah hanya berlaku dua kali dalam sepekan, setiap hari Senin dan Kamis.
Namun karena kondisi udara yang terus membaik, akhir pekan ini seluruh aktivitas belajar mengajar diaktifkan kembali. Udara sejuk tanpa asap pekat, membuat para murid kembali menggali ilmu di sekolahnya.
Seperti dilansir detikcom, SD Negeri 110 di Jl Purwodadi, Kec Tampan, pagi ini menggelar senam. Seluruh muridnya dari kelas 1 sampai kelas 6, senam bersama para guru, setelah dua bulan Riau diselimuti asap pekat. Para murid dengan semangat mengikuti senam yang sudah lama mereka hentikan sejak kabut asap. Mereka tak lagi mengenakan masker, sebagaimana hari-hari sebelumnya.
Hari belajar yang sebelumnya direnggut asap, kini murid-murid tersebut harus mengebut ketertinggalan setelah lebih sebulan libur. "Alhamdulilah, anak-anak kami bisa kembali ke sekolah. Semoga saja asap benar-benar hilang dari Riau. Kasian anak-anak kami selama ini tak bisa sekolah karena asap," tutur Ibu Erlina (35 tahun) yang mengantarkan anaknya ke sekolah.
Dari data BMKG Pekanbaru yang dirilis pagi ini, diketahui jarak pandang tembus 3 Km. Sedangkan pada papan Indesk Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang terpajang di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, menunjukan polusi udara di level tidak sehat. Posisi ini sudah turun dua level yakni berbahaya dan sangat tidak sehat. Semoga saja kebakaran lahan yang tersisa di Sumatera Selatan segera bisa teratasi.
(cha/ahy;detikcom)

0 Response to "Kabut Asap di Riau Mulai Menipis, Anak-Anak Mulai Kembali Sekolah"

Post a Comment

wdcfawqafwef